Merdeka Belajar adalah program politik yang dimulai oleh menteri pendidikan dan budaya republik Indonesia yang dimulai oleh nadim anwar makarim, menteri pendidikan dan budaya republik Indonesia dalam rapat yang berkedudukan tinggi. Merdeka Belajar adalah langkah transformatif dalam pendidikan untuk mencapai keunggulan sumber daya manusia di Indonesia dengan profil mahasiswa pancasila.
Nadim makarem mengatakan bahwa salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam 2019 kebebasan belajar adalah kebebasan berpikir. Kebebasan berpikir adalah salah satu pilar utama program pendidikan gratis. Nadim juga mengingatkan kita bahwa seorang guru harus menggunakan pemikiran bebas sebelum mengajar seorangsiswa. Nadim Makarem mengatakan kurikulum pendidikan Merdeka bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum darurat yang dicanangkan dalam menanggapi pandemi Covid-19.
Program ini juga akan mengubah sistem pengajaran yang semula di dalam kelas menjadi luar kelas. Diharapkan suasana belajar di luar kelas akan membuat setiap siswa lebih nyaman karena memungkinkan mereka untuk lebih banyak berdiskusi dan membentuk karakter mereka . Selama proses pembelajaran, guru memiliki keleluasaan untuk memilih dari berbagai perangkat pengajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat belajar siswa.
“Sederhana tapi luar biasa. Mari berikan otonomi kepada guru. Guru kami menawarkan diagnostik online.Berdasarkan hal ini, apakah guru akan mengetahui seberapa baik kinerjas iswa saya di kelas? Apa keterampilan literasi dan aritmatika Anda? ” pada Kamis (5/11/2020) Mendikbud mengatakan dalam diskusi dengan guru di SDN 15 bahwa Guru Kota Palu memberi mereka kebebasan untuk menyesuaikan kurikulum dengan tingkat anak mereka. Mendikbud menyampaikan bahwa
semua siswa di Indonesia kini memperoleh pendidikan yang sama pada jenjang yang sama,
terlepas dari kemampuan adaptasi anak.
You must be logged in to post a comment.