Melanjutin materi Cerpen: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Kelebihan Kekurangan, yaitu tentang Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen.
Materi Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen telah disampaikan dalam Sekolah Literasi Ramadhan 2020 yang diadakan Ruang Sekolah.
Izinkan saya untuk menyampaikan dan bisa bermanfaat kepada semua penulis Indonesia.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen adalah unsur yang harus ada dalam sebuah cerpen. Cerpen yang baik, yaitu mematuhi ketentuan yang terdapat dalam cerpen. Salah satu hal yang paling mendasar, yaitu Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen.
Di bawah ini, saya akan menyajikan materi Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen disertai contoh agar kalian mudah memahami.
A. Unsur Intrinsik
Dalam sebuah cerpen terdapat Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen yang wajib diketahui. Di sini saya akan menjelaskan unsur intrinsik cerpen terlebih dahulu, antara lain:
1. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat tulisan (cerpen). Tema diperoleh dari inspirasi penulis untuk menceritakan berbagai peristiwa, konflik dan situasi yang akan ditulisnya.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan orang atau pelaku yang berperan dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah watak dari tokoh tersebut, contohnya protagonis yaitu tokoh yang memiliki watak baik dan biasanya berperan dalam tokoh utama, antagonis yaitu tokoh yang memiliki watak jahat, biasanya berinteraksi langsung dengan tokoh utama, dan tritagonis yaitu tokoh yang memiliki watak penengah.
3. Setting Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang atau tempat, waktu serta suasana yang terjadi dalam cerpen.
4. Sudut Pandang
Sudut pandang yaitu cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Sudut pandang yang digunakan yaitu:
a) Sudut pandang orang pertama, menggunakan tokoh aku, saya, dan kami (lebih dari satu orang).
b) Sudut pandang orang ketiga, menggunakan tokoh dia, ia, atau bisa dengan nama tokoh, dan mereka (lebih dari satu orang).
c) Sudut pandang campuran, sudut pandang ini gabungan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
5. Alur atau Plot
Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita secara urut yaitu dari awal sampai akhir. Dengan kata lain yaitu jalan cerita dalam cerpen. Ada 3 jenis alur yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang terkandung dalam cerpen yang disampaikan pengarang atau penulis, agar pembaca mengetahui pesan moral dalam cerita tersebut.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara yang digunakan penulis dalam mengungkapkan pemikiran atau ide yang ditulisnya melalui bahasa yang bergaya khas. Ada beberapa gaya bahasa dalam cerpen, antara lain:
a) Gaya Bahasa Pertentangan
1) Hiperbola
Hiperbola yaitu gaya bahasa yang melebih-lebihkan atau terlalu berlebihan. Seperti Lebay ya berlebihan.
Contoh: Pesawat itu terbang sampai ke pintu langit.
2) Litotes
Litotes yaitu gaya bahasa yang berlawanan dengan kenyataan. Contoh: Dia tidak pernah mendapat juara, itulah mengapa ia rajin belajar.
3) Paradoks
Paradoks yaitu gaya bahasa yang bertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada atau 2 (dua) pengertian yang bertentangan sehingga seperti tidak masuk akal.
Contohnya: Aku merasa sendirian, di rumah yang banyak penghuninya.
b) Gaya Bahasa Sindiran
1) Ironi atau Sindiran Halus
Ironi yaitu gaya bahasa yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud yang digunakan untuk menyindir seseorang tapi dengan cara yang halus. Seperti contohnya: Rajin sekali kau masuk sekolah, sampai keterangan tidak hadirmu banyak sekali di absensi.
2) Sinisme
Sinisme yaitu gaya bahasa sindiran lebih kasar dari Ironi, dengan cara menyindir secara langsung kepada orang lain. Seperti contohnya: Kelakuanmu tadi sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa atau badanmu sangat bau sekali pasti kamu belum mandi.
3) Sarkasme
Sarkasme yaitu gaya bahasa sindiran yang sangat kasar, terkadang dapat menyakitkan hati. Seperti contohnya: Bisa kerja gak sih kamu? Yang begini juga tidak becus mengerjakan!
B. Unsur Ekstrinsik
Setelah pemaran Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen, yaitu bagian intrinsiknya. Maka, di bawah ini unsur ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah cerpen, yaitu:
1. Latar Belakang Penciptaan
Latar belakang penciptaan memiliki tujuan tersendiri bagi penulis untuk menulis cerpen. Dalam menulis cerpen yang akan dilombakan akan berbeda dengan menulis cerpen yang akan diterbitkan. Mengapa berbeda? Ya, karena menulis cerpen yang akan diikutkan lomba biasanya ada ketentuan tema dari pihak yang menyelenggarakan. Sementara menulis cerpen yang akan diterbitkan itu tema nya bebas sesuai keinginan penulis. Nah, dari perbedaan itu tentunya sangat berpengaruh untuk menulis, karena akan menginspirasi penulis dalam membuat tema dan mengembangkan cerita.
2. Latar Belakang Pengarang
Ada beberapa poin penting yang menjadi latar belakang pengarang, yaitu:
a) Riwayat Hidup Pengarang
Riwayat hidup pengarang adalah biografi pengarang cerpen yang berpengaruh terhadap pemikiran dan sudut pandangnya. Biasanya pengarang membuat cerpen dari pengalaman hidupnya, tapi tidak semua pengarang menulis berdasarkan pengalaman hidup. Selain dari pengalaman hidup, faktor lain yang mempengaruhi yaitu gaya bahasa dan genre yang akan ditulisnya. Contonya, penulis berasal dari Jawa Timur, otomatis bahasa sehari-harinya yaitu memakai bahasa Jawa. Lah, bisa saja pengarang membuat cerpen dalam bahasa Jawa, atau bisa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
b) Kondisi Psikologis Pengarang
Kondisi psikologis ini adalah kondisi yang dialami pengarang atau penulis. Hal itu sangat berkaitan dan berpengaruh dalam menulis cerpen. Contohnya, kondisi psikologis penulis saat ini sedang dilanda kesedihan karena patah hati ditinggal sang kekasih. Maka, kemungkinan besar penulis membuat cerpen dengan dibumbui perasaan sedih.
c) Aliran Sastra Penulis
Bagi penulis, aliran sastra dianggap seperti ‘tiang’ sehingga sangat mempengaruhi dalam membuat suatu cerpen. Setiap penulis memiliki aliran sastra yang berbeda-beda. Hal inilah yang mempengaruhi gaya penulisan dan genre cerpen yang biasa diusung oleh seorang penulis dalam setiap karyanya.
3. Nilai yang Terkandung dalam Cerpen
a) Nilai Moral: nilai ini berhubungan dengan akhlak atau etika. Nilai-nilai yang didapat bisa menjadi inspirasi untuk membuat cerpen.
b) Nilai Budaya: nilai ini berkaitan dengan adat istiadat, tradisi atau kebiasaan. Misalnya, tokoh utama dalam cerpen berasal dari suku Jawa, kemungkinan besar cerpen tersebut mengisahkan tentang tradisi maupun adat istiadat suku Jawa.
c) Nilai Agama: nilai ini berkaitan dengan ajaran agama. Contohnya, sebuah cerpen yang mengisahkan seseorang yang awalnya dulu tidak memakai jilbab, lalu ia bertaubat dan menggunakan jilbab selama hidupnya.
d) Nilai Sosial: nilai ini berhubungan dengan interaksi-interaksi yang ada di lingkungan masyarakat sekitar.
C. Kesimpulan
Materi Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen di atas dapat kita gunakan dan menganalisis cerpen yang kalian tulis nantinya. Unsur itu yang dapat mengatarkan cerpen menjadi berkualitas. Oleh karena itu, adanya materi Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen ini, semoga menjadi bermanfaat dan menjadi amal kepada siapa pun.
Guru: Anggie Widya Eka Putri
You must be logged in to post a comment.