Secangkir Hujan

Secangkir Hujan

 

Secangkir kopi saat hujan

Aku rindu suasana itu

Di mana kita saling bercerita

Tentang hari-hari yang telah terlewati

 

Secangkir kopi hangat yang kamu suguhkan

Menceritakan tentang bagaimana ia tercipta

Begitu sederhana penuh makna

Terdapat cinta di setiap tetesannya

 

Aku ingin ke sana lagi

Mengulangnya kembali

Bersamamu

 

Kucoba menghalangi waktu

Agar aku tetap bisa

Mendengarkan ceritamu dan terus menatapmu

Tapi apa dayaku 

Sang waktu terus menerjangnya

Lalu aku pulang dengan membawa

Pelukan hangat darimu

 

Pohon Jalang 

Purwodadi, Maret 2020

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:55 AM - Ruang Sekolah
Feb 9, 2024, 7:03 PM - Hazna Lilianne
Feb 6, 2024, 6:51 PM -
Penulis

Pohon Urip dulu bernamakan Pohon Jalang, seorang buruh pabrik yang menjajal menjadi seorang penulis, meski tulisannya tak sebagus Kahlil Gibran dan Tan Malaka. Jika kamu ingin diskusi atau sekedar ngobrol-ngobrol bisa add akun medsos aku Fb: @priyanti Ig: @priyajalang

Tulisan Baru
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:05 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:03 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah