SAJAK SEORANG SANTRI
Dulu dunia bertabur ke jahilan
Di waktu itu hidup tanpa alasan
Menuntut sejuta luka dengan sejuta dusta
Tergelincirnya matahari dibentuk oleh sebuah materi yang mulai bergejolak di pagi hari
Karena adanya kata di balik santri
Di bawah naungan atap keilmuan terjadi sebuah perkumpulan
Buku
Pena
Dipersatukan suka duka cita seorang tholabul ‘ilmi pencari ilmu
Sedih pun berbaur dalam jiwa kerinduan
Menanti kedatangan mereka yang ikut serta berbaur di dalamnya
Kisahnya lucu terkurung dalam sangkar
Yang bikin hati bergetar ingin keluar tak tahan adanya cobaan
Kebahagiaan tak terima ingin ikut serta
Pada waktu libur merah pulangan tiba
Perayaanya dengan senyuman manja
Pecinya kokoh, jilbabnya mapan berjabat tangan dan panggil salam sampainya di istana halaman
Temunya bikin gembira dengan teman
Dulu yang sudah lama tak kunjung jua
Terhalang kurung sangkar yang berdiri menjulang kecakrawala dunia
Dan akhirnya suksespun berpartisipasi
Dengan cita cita yang kunjung dinanti
Sesuai dengan keinginan hati
Selamat berjuang di balik kerinduan terpendam
Hingga topi, toga duduk rapat di atas kepala
Sumenep, 19 Juni 2020
You must be logged in to post a comment.