Halo teman-teman Ruang Sekolah. Berjumpa lagi dengan saya, dalam puisi kali ini. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian yang sudah berkunjung kesini.
Apalagi jika kalian membaca tulisan saya bahkan sampai mengamatinya, penulis sangat mengapresiasi hal tersebut.
Kali ini, penulis ingin membagikan tulisan berupa puisi dengan harapan, semoga puisi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Jangan lupa mengikuti penulis untuk update tulisan lainnya pada blog Ruang Sekolah, selamat membaca.
Baca Juga: Panduan dan Cara Menjadi Juri Lomba Menulis Secara Objek dan Tepat Sasaran
Latar Belakang Puisi:
Puisi ini merupakan puisi dengan tema kehidupan. Menurut penulis, puisi ini juga bisa dimasukkan dalam kategori tema percintaan.
Baca Juga: Frasa, Klausa, Nomina, Verba (Menganalisis kebahasaan Teks Laporan Observasi)
Namun pesan yang disampaikan lebih tertuju kepada kehidupan manusia dalam berhubungan sosial.
Puisi ini merupakan sebuah kisah romansa remaja dimana “dia” digambarkan sedang berada dalam sosok seperti dalam judulnya, Dilema.
Hal tersebut nampak jelas pada bait pertama puisi, dimana ia sebenarnya ingin berhenti untuk menyukainya karena ia sudah mengetahui apa yang sebenarnya ia cari selama ini namun masih bingung antara siap atau tidak.
Setelah mencari peluang dan kesempatan ia akhirnya mengumpulkan segenap kepercayaan diri untuk melepasnya pergi dengan harapan untuk kebaikan bersama, dan berfokus untuk meraih apa yang selama ini menjadi minat dan bakatnya.
Baca Juga: Pentingnya Bergabung dengan Komunitas Menulis
Sebelumnya, pada bait kedua dijelaskan mengenai refleksi, sebab yang menjadi awal dari semua kisah tersebut dan hal itulah yang menjadi poin utama dalam kisah ini, bahwa keputusan yang diambil dengan tergesa itu tidak baik.
Oleh sebab itu ditengah perjalanan, “dia” baru menyadari apa yang dia butuhkan, apa yang dia inginkan, apa yang sebenarnya menjadi minat-bakatnya.
Sehingga nasi telah menjadi bubur, tidak ada pilihan lain karena ia harus segera memutuskan untuk bertahan dalam penjara perasaan atau berhenti dan berpindah ke tempat yang lebih membuatnya nyaman.
Meski pada akhirnya ia masih berada dalam dilema, dimana kali ini ia sudah siap untuk berhenti namun memikirkan apakah itu benar dilakukan atau tidak.
Baca Juga: Tips Mengubah Tema Sederhana Menjadi Karya Luar Biasa
Namun, tidak ada yang akan merasa nyaman dimana interaksi berjalan searah apapun alasannya. Meski awalnya ia sempat berpikir “mungkin aku bisa mengingatkanya”, pada akhirnya tetap saja komunikasi itu tetap tidak berjalan baik.
Ia baru saja mendapatkan pelajaran mengenai, ego yang tersakiti atau perasaan yang tersakiti. Ia masih berada dalam dilema, dengan memperhatikan semua latar belakang itu.
You must be logged in to post a comment.