Penyakit Kompleks Gangguan Pola Makan Remaja

Gangguan makan merupakan panyakit kompleks yang dapat menyerang anak dan remaja. Berdasarkan DSM IV ada tiga bentuk gangguan makan yaitu: anoreksia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN) dan gangguan makan yang tidak tergolongkan. Gangguan tersebut dapat menyebabkan morbiditas biologik, psikologik dan sosial, serta paling parah kematian. Penyebab gangguan makan belum diketahui dengan jelas, namun diduga terkait dnegan berbagai faktor biologik, genetik dan psiko sosial. Mengingat kompleksnya aspek-aspek biopsikososial kelainan ini maka diperlukan tim profesional dalam pennagananya, yang melibatkan dokter, perawat, ahli gizi dan kesehatan jiwa. Pencegahan dilakukan melalui program pencegahan primer dan skunder.

 

Maslah kesulitan makan dan gangguan makan pada anak sering di hadapi oleh orang tua sehingga hal ini sering menjadi alasan bagi mereka untuk berkonsultasi pada dokter. Pasa masa anak-anak tanggungjawab makan ada pada orang tua, tetapi dalam perkembanganya pada masa remaja tanggungjawab tersebut ada pada anak itu sendiri. Awalnya gangguan makan tersebut hanya dilaporkan pada golongan sosial ekonomi menengah dan atas, tetapi pada saat ini dilaporkan juga pada golongan sosila ekonomi rendah.

1. Etiologi

Etiologi gangguan makan belum dketahui, akan tetapi sejumlah faktor dianggap berperan terhadap kelainan ini, faktor-faktor tersebut adalah:

1.     Faktor psikososial berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan sosial untuk berpenampilan kurus serta perjuangan untuk mendapatkan idntitas diri.

2.     Faktor genetik, adanya bukti bahwa anoreksi atau gangguan makan banyak di dapat pada penderita dengan riwayat keluarga gangguan depresi dan kecemasan.

3.     Faktor biologik, penurunan sintesis, up take den turn over serotonin serta penurunan sensitivitas reseptor serotonin post sinaptik.

2. Gambaran Klinik

Anoreksia nervosa dan bulimia nervosa terkait dengan gangguan hampir semua sistem organ, meskipun hal ini bukan kelainan primer akan tetapi lebih merupakan hasil mal nutrisi berat. Gejala klinik anoreksia nervosa yang ditemukan berupa:

1.     Sangat ingin menjadi kurus, selalu merasa gemuk meskipun berat badannya di bawah ukuran normal berdasarkan umur dan tinggi badan.

2.     Merasa segan terhadap makanan, hilangnya nafsu makan, hampir tidak makan sama sekali, pura-pura makan tetapi sebenarnya makanan disembunyikan atau di buang sebelum makan.

3.     Kelelahan, lemah.

4.     Serangan bulimia (makan dengan rakus tetapi segera dimuntahkan kembali atau dikeluarkan dengan obat pencahar).

5.     Gangguan makan banyak didapatkan pada anoreksia nervosa berupa periode RAM (rapid eye movement) yang singkat seperti yang ditemukan pada pasien depresi.

6.     Amenorea akibat immaturitas pola seksresi lutetnizing hormone.

 

Fererensi :

Atikah proverawati & Erna Kusuma Wati, ILMU GIZI UNTUK KEPERAWATAN & GIZI KESEHATAN

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles
Penulis
Tulisan Baru
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:05 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:03 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah