Memasuki era new normal yaitu kondisi di mana masyarakat memulai semua aktivitas baru peralihan daripada era sebelumnya, dimana masa pandemi yang disebabkan karena adanya wabah virus corona atau yang kita kenal dengan covid-19. Pandemi covid 19 yang melanda seluruh dunia telah mengubah keadaan di segala sektor kehidupan manusia termasuk sektor pendiidkan. Semua kegiatan belajar harus dilakukan dari rumah, proses belajara mengajar yang semula tatap muka kini berubah menjadi pembelajaran online.
Saat ini dihimpun dari laman worldometers.info pada Senin, 27 Juli 2020 kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini berada di angka 98,778 kasus. Hal tersebut berarti terjadi penambahan sebanyak 1.492 kasus dalam 24 jam terakhir. Tak hanya jumlah kasus, pasien sembuh juga mengalami peningkatan menjadi 56,655 orang. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 1,301 orang dari hari sebelumnya. Pasien yang dinyatakan sembuh tersebut telah menjalani dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction atau PCR dan hasilnya negatif. Meski begitu jumlah pasien meninggal juga bertambah 67 orang. Saat ini total pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia berjumlah 4,781 jiwa.
Berdasarkan data tersebut masyarakat harus tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum selesai, namun kegiatan harus tetap berjalan. Untuk itu masyarakat diminta agar senantiasa menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Hal ini juga membuat Pemerintah tetap melarang kegiatan belajar tatap muka di beberapa tingkatan sekolah yang memiliki peluang besar penyebaran covid 19.
Mengingat akan hal tersebut konsekuensinya adalah pengawasan siswa dalam belajar menjadi cenderung ke arah keluarga karena kegiatan sosial, sikap dan perilaku anak menjadi tanggung jawab keluarga. Peran orang tua lah yang harus kuat dalam membimbing anak – anaknya untuk belajar dan membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan sitem jarak jauh tersebut.
Dalam kondisi saat ini orang tua kembali lagi pada hakikatnya bahwa merekalah pendidik pertama yang memberikan pendidikan kepada anaknya. Penting sekali pada masa seperti ini anak sangat membutuhkan pendidikan keluarga karena adanya pandemi yang mengharuskan siswa tidak bisa belajar secara langsung, hal ini memungkinkan kurangnya pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran akan semakin besar. Sedangkan pada saat pembelajaran tatap muka saja banyak dari siswa yang memiliki kemampuan rendah kurang bisa memahami pembelajaran dengan baik. Lantas bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik bagi anak selama di rumah?
Nah, di sini penulis akan memberikan tips yang dapat menjadi motivasi bagi para orang tua selama di rumah yaitu melalui pendidikan keluarga. Menanamkan pendidikan keluarga adalah sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bagi para orang tua sejak anak tersebut berusia dini. Mengajarkan pendidikan keluarga yaitu memberikan pendidikan dari berbagai aspek, tidak hanya pengetahuan saja tetapi juga aspek afektif, psikomotorik dan fisik sehingga anak memperoleh pengetahuan yang jenius diserta kondisi fisik yang baik, keterampilan tinggi dan dilengkapi dengan akhlak/karakter yang baik pula.
Baca Juga: Belajar Efektif Melalui Guru Kreatif SD/MI Di Tengah Kondisi Pandemi
Banyak cara yg dapat dilakukan orang tua sederhana namun harus dilakukan dengan pasti guna tercapainya tujuan yang diinginkan oleh setiap orang tua akan keluarganya. Mari simak penjelasannya dibawah ini:
a. Cara pertama dan paling utama orang tua harus memperhatikan serta menjaga kesehatan anggota keluarga dengan memberikan asupan makanan bergizi yang diolah sendiri oleh orang tua dirumah. Selanjutnya menerapkan pola hidup sehat seperti menjaga kebersihan tempat tinggal, membiasakan anak untuk rajin mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan masker jika akan berpergian keluar rumah. Pola hidup sehat juga dapat dilakukan dengan mengatur waktu tidur anak tepat pada waktunya.
b. Kedua, menanamkan nilai moral, karakter serta religius pada anggota keluarga melalui kegiatan ibadah tepat pada waktunya, mengajarkan anak tentang nilai- nilai karakter melalui berbagai pembelajaran atau aktivitas sehari – hari, bisa juga melalui siaran televisi atau media teknologi lainnya.
c. Ketiga, orang tua senantiasa mengatur waktu anak misalnya kapan waktu belajar, bermain, istirahat dan sebagainya.
d. Keempat, orang tua harus selalu mendampingi anak anaknya dalam belajar, memberikan motivasi, arahan dan juga membantu merangsang otak anak ketika belajar.
e. Kelima, menjaga komunikasi dan kerja sama yang baik dengan guru agar mendukung pembelajaran tetap berjalan efektif di tengah pandemi.
f. Keenam, memberikan rasa nyaman bagi anggota keluarga terutama anak dengan kegiatan diwaktu luang seperti berolahraga, bernyanyi dan bermain yang mengandung unsur edukasi.
g. Ketujuh, sesekali bisa mengajak anak pergi keluar rumah agar mereka tidak bosan seperti bermain ketaman, supermarket dan sebagainya namun tetap mematuhi protocol kesehatan dengan baik.
h. Terakhir, orang tua dapat mengasah keterampilan anak selama dirumah saja melalui minat dan hobby anak yaitu mislanya membuat prakarya, kegiatan membaca, menulis dan keterampilan lainnya.
You must be logged in to post a comment.