Nyanyian Kesedihan

Di sini; wahai kekasih. Mari kita bakar mimpi-mimpi indah yang telah mati.

Di sini; di lembah ini. Mari kita membuat tumpukan kayu pembakaran. Dari kelopak bunga anggrek yang berguguran dan daun yang lembut dan hijau.

Di sini; di bawah wajah matahari. Mari kita bakar segala pujian yang terlambat menghadap awan di tumpukan api yang menyala-nyala di siang hari.

Kita letih; hatiku, kita letih. Sekian lama menanggung segala beban cinta yang berat dari mimpi yang telah mati. Mari kita beristirahat.

Mari kita menebarkan abunya; mari kita berkabung sejenak. Mari kita beristirahat, wahai kekasihku, hingga bayang-bayang kelabu di barat.

Namun sebentar lagi kita harus bangkit, wahai kekasihku. Kita harus berkelana lagi. Ke dalam pertikaian diri.

Mari kita bangkit, wahai kekasihku. Mari kita kumpulkan mimpi-mimpi yang tersisa. Sebab kesedihan hidup akan kita taklukkan dengan nyanyian kesedihan.  

Atambua, 12 Maret 2024

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Penulis
Tulisan Baru
Agu 20, 2024, 3:34 PM - MUHAMMAD SYARIF RAHMATULLOH
Agu 20, 2024, 3:33 PM - MUHAMMAD SYARIF RAHMATULLOH
Agu 20, 2024, 3:33 PM - MUHAMMAD SYARIF RAHMATULLOH
Agu 20, 2024, 3:29 PM - MUHAMMAD SYARIF RAHMATULLOH
Agu 20, 2024, 3:29 PM - MUHAMMAD SYARIF RAHMATULLOH