Konkret Puisi: Pengertian, Fungsi, dan Pemilihan Diksi Konkret

Konkret puisi yang memiliki arti nyata bukan asal-asalan meskipun pada hakikatnya puisi berada di zona imajinasi. 

Namun, sebagai seorang penyair harus faham peletakan setiap diksi. Sebab, salah atau keliru saja dapat mengubah maksud dan tujuan puisi tersebut.

Baca Juga: Diksi: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Pemilihan Diksi

Maka, di sini saya akan menjelaskan materi Konkret Puisi: Pengertian, Fungsi, dan Pemilihan Diksi Konkret yang dapat mempermudah kalian mendalami dunia puisi.

Konkret Puisi

A. Pengertian Konkret Puisi

1. Menurut KBBI

Konkret berarti nyata, benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba dan sebagainya). Contoh kata konkret adalah meja. Berikut contoh kutipan yang menggunakan kata konkret:

"Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi."

2. Sujiwo Tejo

Kata konkret adalah kata yang merujuk pada suatu yang berwujud dapat dilihat, diraba, didengar dan dicium dan memungkinkan munculnya imaji yang berhubungan dengan kiasan atau lambang.  Contoh kata-kata konkret: rumah, meja, baju, sawah, pantai, belajar, bekerja, uang, mobil, dll.

Maka dapat disimpulkan bahwa konkret puisi adalah pemilihan diksi yang sesuai dengan makna linguistik puisi tersebut 

Baca Juga: Materi Lengkap Pengertian Puisi, Jenis dan Contohnya

B. Fungsi Kata Konkret Puisi

Pemilihan diksi yang tepat sangat penting dalam puisi bahkan sakral. lnilah yang membedakan puisi dan prosa, salah satunya kepadatan diksi. Artinya setiap kata dalam puisi memiliki posisi penting. Maka tak heran ada yang membutuhkan waktu hingga berhari-hari, berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk menyempurnakan suatu puisi.

Kata konkret puisi bertujuan untuk membangkitkan imaji, daya bayang pembaca. Maka dari itu puisi perlu diperkonkret sehingga pembaca seolah melihat, merasakan, mendengar apa yang dilukiskan penyair dan pembaca terlibat penuh secara batin dalam puisi.

C. Pemilihan Diksi Konkret Puisi

Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian. Oleh karena itu kata-kata menjadi lebih konkret seperti yang dihayati melalui penglihatan, pendengaran, dan cita rasa atau disebut citraan dalam puisi.

Menurut Herman J Waluyo batasan pengimajian dapat dibatasi dengan pengertian kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris atau bait puisi itu seolah-olah mengandung gema suara imaji auditif, benda yang nampak imaji visual atau sesuatu yang dapat dirasakan, diraba atau disentuh imaji.

Rumusnya: Diksi x Kata Konkret =Imaji.

Dalam penulisan puisi ada yang disebut objek. Objek ini yang dipilih dalam penulisan puisi sehingga muncul pengimajian dan keterkaitan dalam puisi. Untuk pemula kita bisa memilih satu objek yang akan kita bahas dalam puisi yang akan kita pilih. Setelah memilih objek, kita buat pohon kata yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan objek yang kita pilih tersebut. Kemudian dari pohon kata itu dimasukkan kedalam tiap-tiap bait puisi yang hendak kita buat.

Contohnya: kita buat puisi dengan objek lilin.

Pohon kata: cahaya, terang, gelap, cair, meleleh, redup, dll.

Cari sebanyak-banyaknya kata yang berhubungan dengan objek yang kita pilih.

Baca Juga: Rima Irama: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Analisis

D. Kesimpulan

Setiap kata atau diksi pada puisi harus memiliki unsur konkret. Artinya, antara satu kata dengan kata lainnya atau satu bait dengan baitnya tidak saling bertentangan melainkan saling menguatkan untuk memberikan energ pada puisi tersebut. Energi inilah yang harus memilih kata yang konkret dan saling berkesinambungan.

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles
Penulis

Admin Ruang Sekolah

Tulisan Baru
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:05 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:03 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah