Inten Tamimi-Ulasan Buku Jahitan-Jahitan Lisan

Kumpulan cerpen yang ditulis oleh Kak Anggie Windya Eka Putri ini menceritakan berbagai macam kisah kehidupan. Seperti yang ada pada sinopsis dalam buku ini yaitu menceritakan tentang jahitan-jahitan lisan para manusia. Berbicara dengan orang lain itu seperti menjahit, kau adalah benangnya dan ucapanmu adalah jarumnya. Ibarat kata jika kau menjahit dengan baik, maka kau telah membuat baju yang mempesona, namun jika kau keliru (saat menjahit) kau takkan menyakiti kecuali dirimu sendiri. Begitu pula dengan jahitan lisan, jika kau berbicara dengan baik, maka kau telah membuat dirimu mempesona, namun jika kau keliru (berbicara tidak baik) maka kau telah menyakiti dirimu sendiri.

Membaca buku Jahitan-Jahitan Lisan ini seperti mengingatkan saya pada hal-hal baik yang terkadang seringkali orang lain lupa atau abaikan. Buku yang berisi 13 cerpen ini memberikan makna kehidupan yang sedang kita jalani, meski makna itu dirasa sedikit atau tidak ada artinya tetapi sebenarnya itu memberikan dampak yang besar. Bahasa dalam membawakan cerita ini begitu sederhana dan di akhir cerita dibumbui dengan quotes sebagai penegasan dari cerita tersebut, sehingga mudah untuk dimengerti dan dimaknai serta dapat menyatu dengan pembaca.

Ada 3 Cerpen dari buku keren karya kak anggie yang membidik hati saya. Pertama cerpen dengan judul “Rindu Berbuah Manis”. Menceritakan dua sosok yang saling memiliki perasaan cinta, tetapi mereka belum saatnya untuk menjalin hubungan karena mereka masih harus melanjutkan jenjang pendidikan yang tinggi dan mematuhi anjuran agama yang tidak membolehkan untuk berpacaran. Kak Anggie menceritakannya dengan rasa yang pas dan tidak memaksa, ia membuat alur yang mengalir dengan dibumbui keikhlasan dari dua sosok di cerita ini untuk menuntaskan hal utamanya dahulu dan mengesampingkan perasaan. Terkadang cinta bisa menyebabkan seseorang menjadi kalap dan keluar dari batas, tetapi di akhir cerita Kak anggie menceritakan bahwa menanti dalam doa adalah yang terbaik. Rindu memang berat tetapi rencana indah sedang menanti.

“Aini… terimakasih untuk pelajaran hidup yang kamu berikan kepadaku, dari kita tidak ada pertemuan dan kabar, rindu yang selalu melanda, kini semua telah sirna, kita akhirnya dipertemukan kembali dengan jalan yang lebih baik,” ungkap Dani dengan perasaan gembira bercampur haru.

Kedua, cerpen dengan judul “Lisanmu Doamu”. Ada satu cuplikan dialog yang menjadi inti dari judul ini yaitu, “Lihat saja nanti, orang yang tidak mau membantu orang lain pasti hidupnya banyak masalah,” gerutu ibu Belvi. Seringkali ucapan itu muncul karena rasa kesal, kecewa, kesalahpahaman terhadap seseorang sehingga kita tidak dapat membendungnya. Kak Anggie menceritakannya dengan tokoh ceritanya adalah dua tetangga yang sangat akrab tetapi menjadi renggang karena sebuah lisan. Topik cerita yang seringkali menjadi problema dalam berkehidupan sosial karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, sehingga perlunya memahami satu sama lain, bahkan meskipun terbilang dekat juga masih butuh pemahaman.

Terakhir, cerpen dengan judul “Tendangan Matahari”. Dalam cerpen ini, Kak Anggie menceritakan seorang tokoh utama bernama Matahari yang suka sekali dengan sepak bola dan ingin berlatih. Namun, banyak yang meremehkan keinginannya karena dia seorang perempuan. Berbagai cara dan upaya dilakukan Matahari untuk dapat berlatih dan membuktikan terutama kepada teman laki-lakinya. Cerita ini mengingatkan saya dengan fenomena sehari-hari di mana terkadang perempuan dianggap terbatas dan di sini Kak Anggie menceritakan bagaimana sosok perempuan juga bisa melakukan hal yang biasa dilakukan seorang laki-laki dan juga bisa berusaha keras.

“Perempuan bukan seperti boneka yang bisa dipermainkan.Tapi perempuan itu lembut seperti benang sutera, bisa juga keras seperti batu karang.”

 

Moderator: Wilis Purbo Ningrum

Pembedah: Inten Tamimi

Penulis: Anggie Windya Eka Putro

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles
Penulis

Admin Ruang Sekolah

Tulisan Baru
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:05 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:03 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah