Harusnya

Harusnya, kita menjadi insan yang saling berpelukan, bergenggaman tangan, dan saling menuntun menuju kebahagiaan. 

Harusnya kita tengah sibuk menata masa depan, ketika semua orang iri dan sampai kebingungan, melihat betapa naifnya kita dengan mengabaikan segala kemungkinan. 

Harusnya juga, kita telah bahagia karena melewati kekecewaan yang silih berganti. 

Tetapi semua musnah, ketika keegoisan menyerang kita sampai ke puncak nya.

Aku tak sabar menunggu, sehingga kamu harus rela berdesakkan dengan waktu.

Perasaan kita punah, hanya berselang waktu. Menghilang tak berbekas dan menjadi abu, melayang -layang di udara. 

Kau akan bersama yang baru, membangun peradaban asmara dengan harapan-harapan yang pernah kita bangun berdua. 

Aku pun akan bersama yang baru, walaupun sedikit dari rasaku untukmu masih tertanam tak pernah bubar. 

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:55 AM - Ruang Sekolah
Feb 9, 2024, 7:03 PM - Hazna Lilianne
Feb 6, 2024, 6:34 PM - Nadira Griselda Ozora
Penulis
Tulisan Baru
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:05 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:03 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah