Selenjoran kaki putri emak di anyaman tikar
Tangan mungil itu memijat bahu bahu lebar
Peluh rasa lapar berkata tak kuat bertahan
Namun sebelum toya dapat asa pantang pulang
Lebih baik di sini, kaum rantau
Guyonan desa saat kemarau
Sebatas keluh merengek minta susu
Bukan dibohongi tikus berdasi yang tak tahu malu
Memang tak punya gelang anting permata
Namun baju gadis masih tutupi betis dada
Yang ber uang malah seakan tak berada
Kain sutra atas dengkul dipakainya
Gadis tak pernah menangis duka
Nurut selalu kata bapa
Dia suka berusaha
Senantiasa bersyukur pada Yang Maha Kuasa
Untuk kita renungkan
Toya itu air ya
You must be logged in to post a comment.