Contoh Kebudayaan Indonesia yang Mulai Hilang

Contoh kebudayaan Indonesia yang mulai hilang dari tanah pertiwi ini mulai musyawarah dan mencium tangan orang tua.

Contoh kebudayaan Indonesia yang mulai hilang ini disebabkan oleh globalisasi dan modernisasi tanpa disadari oleh kebanyakan orang.

Sehingga, kebudayaan Indonesia setiap hari, bulan, tahun akan mulai hilang dan terkikis pelan perlahan.

Oleh karenanya, sebagai generasi penerus, seyogyanya kita menjaga kebudayaan Indonesia agar tidak mulai hilang dari kebiasaan.

Baca Juga: Menjinakkan Paham Radikalisme dan Terorisme Dengan Kultur Pesantren

Budaya merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan mencakup hasil cipta rasa dan akal budi manusia.

Selayaknya, budaya tersebut harus selalu dijaga, dilestarikan, dan dipertahankan agar sampai ke anak cucu.

Setiap generasi hendaknya merasa bangga dan menjunjung tinggi budaya khas suatu wilayah tersebut. Sayangnya beberapa budaya banyak yang mulai luntur yang dihilangkan oleh masyarakat itu sendiri.

Seiring perkembangan zaman, bukan malah selalu membangun budaya, justru seringkali mereka mengubahnya dengan budaya baru yang berdampak negatif.

Baca Juga: Mendongkrak Literasi Digital lewat Budaya Menulis

Kurangnya sikap selektif ini membuat budaya lama semakin tertimbun hal-hal yang menimpanginya.

Berikut ini contoh kebudayaan Indonesia yang mulai hilang disebabkan globalisasi, sebagai berikut:

1. Gotong Royong

Disebabkan teknologi semakin canggih, mayoritas masyarakat mempunyai sikap individualisme yang tinggi.

Setiap orang akan merasa bisa dengan bantuan teknologi. Sehingga sikap individualis tertanam dan terlupa bahwa setiap manusia bersifat sosial dan tidak akan bisa berjalan sendirian.

Baca Juga: Mengenal Dekat Budaya Tachiyomi di Jepang

Sebaiknya, senantiasa kita dapat menghindari sikap buruk ini, karena akan menghapus jiwa pribadi yang tidak mencerminkan sila ketiga.

2. Musyawarah

Kegiatan musyawarah sudah hampir luntur di kota-kota besar. Kebanyakan penduduk kota lebih peduli dengan opini pribadi, namun sebagai masyarakat yang tidak tinggal sendirian.

Lingkungan tetangga perlu dibentuk kesepakatan antar anggota demi menyelaraskan tujuan berkehidupan yang baik.

Baca Juga: Budaya Gotong Royong Mapalus di Desa Kumelebuai, Kota Tomohon, Sulawesi Utara

Seperti penduduk desa yang masih menjalankan sistem musyawarah ini, kehidupan terasa nyaman, damai, dan tentram karena musyawarah akan membentuk suatu mufakat atas kesepakatan bersama untuk terbentuknya wilayah yang dikehendaki.

3. Penggunaan Tangan Kanan

Memang adab atau karakter sangat sulit untuk dibentuk. Apalagi setiap manusia belum tentu sudah mendalami ilmu agama yang mengedepankan akhlaq.

Etitude sangat penting terhadap prilaku sosial, karena setiap orang haruslah mempunyai tata krama yang santun antar satu dengan yang lain.

Baca Juga: Tradisi Perjodohan Orang Madura Khususnya Desa Gersik Putih

Penggunaan tangan kanan seringkali dilupakan oleh seseorang karena faktor tertentu, namun jika kebiasaan baik tertanam baik tidak akan ada kelupaan memperhatikan hal sepele ini.

Mungkin ini merupakan hal kecil, namun jika dibiarkan akan semakin hilang tata cara menggunakan tangan kanan dalam hal kebaikan, seperti mengambil sesuatu dari orang lain, mulai memakai baju, dan lain lain.

4. Cium Tangan Orang Tua

Sudah kewajiban seorang anak untuk selalu meminta restu kepada orang tua salah satunya adalah mencium tangan mereka. Sebab sudah menjadi tradisi jika hal ini ditinggalkan akan menjadi suatu hal yang tabuh.

Sebab kemanapun kita akan bertindak tentulah ridho orang tua menjadi sebagian dari keberhasilan yang akan kita raih. Untuk itu, lestarikan tradisi yang sudah melekat ini.

Baca Juga: Akhlak Rasulullah Sebagai Solusi Darurat Pendidikan Karakter di Indonesia

Sebagai generasi milenial dan pembawa masa depan bangsa hendaklah kita semua melestarikan budaya dan tidak menghapusnya perlahan dari bumi ibu ini.

Suatu tradisi yang diciptakan nenek moyang dan diemban selama bertahun-tahun optimalkan membuat dampak baik yang damai dengan pengaruh kemajuan bangsa saat ini.

Jangan sampai generasi yang salah langkah membuat martabat budaya sing mengelabuhi kebiasaan pada generasi muda.

Sudah banyak terlihat oleh pantauan kativis bangsa indonesia yang cenderung dikuasai bangsa lain.

Baca Juga: Perspektif Nikah Dini; Kebangkitan Tradisi di Zaman Milenial

Adat istiadat meliputi tata busana, kebiasaan, dan moral etika membuat pengaruh yang tidak baik jika harus terlalu mengutamakan budaya barat bukan budaya lokal sendiri.

Hal ini yang kian menyebabkan lunturnya ambisi generasi sekarang ini yang melupakan budayanya sendiri. Untuk itu kita harus melek sosial dan lebih selektif dengan akulturasi, asimilasi, dan penetrasi kebudayaan.

Itulah contoh kebudayaan Indonesia yang mulai hilang serta beberapa cara agar kita selalu mempertahankan dalam kehidupan setiap hari.

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles
Penulis

Halo sahabat pena ! , nama saya LAIL panjangnya lailil farokhah ... asli berkelahiran dikota soto lamongan 19 mei 2002, status sebagai pelajar dirumah saja, baru dikejutkan pemerintah bahwa lulus sekolah MAN dengan mudah dan surprise seindonesia jalur korona. Dan alhamdulillah sekarang sudah menjadi mahasiswa UIN sunan ampel surabaya prodi pendidikan bahasa arab. saya suka menulis, lebih suka lagi tulisan saya disaingi oleh penulis penulis hebat dalam dunia jurnalistik ini. saya gemar berkarya, lebih giat lagi jika karya ini tak terhenti di file PC ku saja. Mohon kebijakan nya membantu impian saya agar tulisan saya dikenal sejarah. karena jika kalian bukan anak raja, maka menulislah Terimakasih Salam karya !

Tulisan Baru
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:05 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:03 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah