Puisi merupakan salah satu karya sastra yang banyak dipelajari, baik dalam pendidikan formal maupun informal. Puisi juga memiliki banyak pembagian mulai dari berdasarkan masa pemunculannya, bentuk maupun isinya. Semakin ke sini, puisi mengalami banyak perkembangan. Seiring kreatifitas dan ide-ide para pegiat sastra yang kian mendapatkan kebebasan berkreasi terkhusus pula puisi.
Lebih jauh tentang puisi, kali ini kita akan membahas tentang puisi akrostik. Apa itu puisi akrostik?
Kata akrostik sendiri bukanlah merupakan bahasa Indonesia, melainkan dari bahasa Prancis acrostiche dan Yunani akrostichis. Jadi, puisi akrostik adalah bait puisi di mana huruf pertama dari setiap larik baru menampilkan sebuah kata, pesan, atau abjad.
Umumnya, awal larik-larik pada puisi akrostik merupakan huruf yang membentuk judul atau pesan utama puisi tersebut. Walaupun pada perkembangannya, akrostik tidak melulu harus diletakkan di awal larik. Ada yang diletakkan di awal, tengah, akhir atau bahkan awal dan akhir (dobel akrostik).
Berikut ini langkah-langkah mudah menulis puisi akrostik:
1. Menentukan Tema
Tema lazimnya tidak dapat dipisahkan dari tulisan jenis apa pun, baik sastra maupun ilmiah termasuk dalam menulis puisi akrostik. Hal pertama dan utama adalah menentukan tema. Melalui tema, penulis dapat menentukan arah tulisannya.
2. Membuat Judul
Pada puisi akrostik, sebagaimana kita ketahui bahwa judul sangat berpengaruh terhadap panjang pendeknya puisi yang akan kita tulis. Selain itu, judul juga sangat berperan sebagai daya pikat pertama dan utama suatu karya di mata pembaca. Jadi, pilihlah judul yang menarik dan tidak terlalu panjang.
3. Mulai Menulis dan Mengatur Tata Larik
Setelah menentukan tema dan memilih judul, langkah selanjutnya adalah mengatur tata larik. Misalnya, kita mengambil judul PAGIKU.
PAGIKU
Oleh: Ika Marwah
P
A
G
I
K
U
4. Merangkai Isi Larik
Bagian ini, adalah yang terpenting dalam puisi setelah judul. Bagian di mana penulis menuangkan buah pikirnya ke dalam puisi. Tantangannya, apakah puisi akan menjadi WOW di mata pembaca atau akan biasa-biasa saja.
Merangkai isi puisi sebaiknya dengan penuh pertimbangan dan memperhatikan pula tujuan puisi ditulis. Apakah sebagai bahan ajar, dilombakan dan lain-lain. Mari kita coba dengan 2 versi:
Versi 1
Untuk versi pertama ini, biasanya diajarkan kepada siswa sekolah yang masih awam terhadap puisi. Puisi akrostik dengan citraan sederhana, sesuai apa yang ditangkap dan dirasakan oleh indera. Misalnya:
PAGIKU
Oleh: Ika Marwah
Pagi adalah awal
Angan dan ingin diikhtiarkan
Gegas aku berangkat
Injak dan kayuh pedal sepeda
Kususun rencana kemenanganku sendiri
Ujian kali ini, harus berhasil
Madiun, 17 Mei 2020
Versi 2
Versi ini, biasanya untuk yang sudah mengenal puisi. Bagaimana agar kita lebih berani mengembangkan tata tutur dan gaya bahasa dalam menulis. Tentu saja dengan memanfaatkan pengetahuan tentang majas dan kias. Memberikan sentuhan metafora atau simile dan yang lainnya, akan menambah kesan puitis pada puisi akrostik. Agar puisi akrostik tak semata-mata deskripsi telanjang penulis atas judul yang diangkat.
PAGIKU
Oleh: Ika Marwah
Pagi adalah keniscayaan
Antara mimpi dan kenyataan
Gegap girap cita meminta diwujudkan
Ibu menanak nasi, aku menanak mimpi
Kami menyantap harapan berbeda setiap hari
Untuk masa depan yang masih dipeluk embun
Madiun, 17 Mei 2020
Demikian ulasan singkat tentang cara mudah menulis puisi akrostik. Semoga dapat bermanfaat dan menambah kreatifitas berpuisi.
SalamSalam Tinta Se-JIWA!
Guru: Ika Marwah
You must be logged in to post a comment.