Pada dasarnya, cara menulis artikel tidak jauh berbeda dengan tulisan pada umumnya, seperti opini, resensi, esai, dan sebagainya. Hanya saja, perbedaan yang paling mendasar, yaitu: pada struktural konsepnya. Jika artikel lebih mementingkan data untuk mengakuratkan suatu tulisan, sementara tulisan lain lebih difokuskan pada analisis data.
Artinya, analisis data dalam artikel itu bukan tidak penting. Namun, analisis data tersebut hanya pada beberapa point penting saja, misal deskripsi umum (abstrak), analisis judul, sub judul, dan penutup.
Baca Juga: Cara Mudah Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Penulis Pemula
Maka dari itu, di sini saya akan menyajikan materi cara menulis artikel yang kredibel dan akurat. Namun, sebelum itu, kita harus tahu pengertian artikel.
1. Pengertian Artikel
Artikel adalah seni menulis ilmiah yang menyajikan data dan analisis data yang akurat dan terpercaya. Artinya, cara menulis artikel bukan langsung menulis saja yang ada di otak kita. Namun, ada seninya juga layaknya karya fiksi. Seni inilah yang dinamakan Konsep Struktural Artikel. Konsep ini yang nantinya membantu tulisan artikel kita dapat diakui dan dipertanggungjawabkan di depan umum.
2. Konsep Struktural Artikel
Sudah saya jelaskan di atas, untuk tahu cara menulis artikel yang benar harus tersusun Konsep Struktural Artikel. Konsep ini yang nantinya akan menjadi dasar bagi seseorang untuk tetap fokus pada artikel yang sedang dia garap.
Adapun konsep cara menulis artikel akan dijelaskan di bawah ini:
a) Tema
Langkah yang paling awal cara menulis artikel, yaitu menentukan tema. Tujuan tema ditentukan di awal, agar tulisan artikel kita tidak melenceng pada tema lainnya. Juga, dapat mempermudah membuat outline dan ide pokok pembahasan. Contoh: Saya ingin menulis artikel dengan tema Pendidikan. Maka, semua artikel yang saya buat seputar pendidikan.
b) Judul
Setelah menentukan tema, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui cara menulis artikel, yaitu: judul. Judul ini yang nantinya menjadi cabang dari tema. Contoh: Jika tema tulisan artikel saya tentang Pendidikan. Maka, judulnya tentang Metode Pendidikan.
c) Menentukan Target Pembaca Artikel
Semua tulisan memiliki target pembaca masing-masing. Seolah anak panah, kita punya target yang harus dibidiknya. Begitu juga artikel, target ini akan menyesuaikan dengan tulisan isi artikel yang kita buat. Misalnya, target pembaca artikel kita seorang akademisi, maka tulisan artikel yang kita buat harus resmi dan memiliki data kredibel serta memiliki susunan yang sistematis.
Contoh:
Adanya wabah covid-19 membuat pendidikan di Indonesia sedikit terganggu. Selain para siswa dan guru diliburkan dan mengikuti sekolah secara daring, maka kegiatan belajar mengajar tidak berjalan efektif pada umumnya. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 70 persen siswa meninggalkan sekolah daring setelah absensi selesai di awal ….
d) Outline
Outline atau kerangka tulisan sangat perlu dilakukan oleh penulis artikel pemula. Mengapa demikian? Karena, penulis pemula tidak biasa sehingga kesulitan menyusun Konsep Struktural Artikel, seperti ide pokok, pembahasan, sub judul, konsep analisis, dan sebagainya. Maka dari itu, outline akan membantu penulis pemula untuk mempermudah menulis artikel agar tidak keluar jalur yang sudah ditentukan.
e) Keep it Small & Simple
Seorang penulis harus tetap menjaga pembacanya. Menurut data Sumo.com, orang 20% akan membaca tulisan artikel Anda. Sementara, waktu untuk menentukan seseorang membacanya atau tidak, yaitu 15 detik. Artinya, tulisan artikel kita yang tidak sistematis dan tidak simple dan unfaedah, maka pembaca berpikir dua kali untuk membacanya.
d) Data
Data adalah kumpulan kata-kata penting yang sudah difilter oleh otak untuk diadapasikan dengan tulisan. Contohnya, saya ingin menulis artikel seputar teknologi. Maka, untuk mencari data tersebut dengan berbagai cara, yaitu: Google, Responden, Terjun Lapangan, dan sebagainya.
e) Riset Data
Setelah target data artikel kita ditentukan. Maka, langkah selanjutnya, yaitu riset data. Riset data ini berfungsi untuk menentukan target pembaca, kompetitor artikel, serta mampu memilah dan memilih data yang akurat atau tidak.
f) Analisis Data
Analisis data berfungsi sebagai penjabaran data untuk ditulis dalam bentuk artikel. Jika hanya data saja, maka artikel tersebut tidak mengenak pada pembaca. Sebab, pembaca yang betah berlama-lama membaca artikel kita, selain memiliki data, juga analisis yang tajam.
g) Deskripsi Umum
Deskripsi umum di sini berfungsi sebagai penjabaran umum seputar tema atau ide pokok pembahasan. Biasanya, deskripsi umum ditempatkan di paragraf pertama atau paragraf pertama sampai ketiga. Adapun tujuan deskripsi umum ini, sebagai pengantar sebelum tulisan tersebut dikrucutkan pada titik poin pembahasan.
Contoh: Tema: Pendidikan. Judul: Metode Pendidikan
Pendidikan adalah hal paling penting keberlangsungan suatu negara. Negara sukses, dipimpin oleh pemimpin yang berpendidikan. Maka, bukan hal yang mustahil suatu negara tidak mementingkan pendidikan bagi generasi penerusnya.
Namun, pendidikan ini tidak akan berjalan dengan adanya sebuah metode. Sekolah banyak bahkan bertingkat, namun metode di dalamnya, maka pendidikan di sekolah tersebut hancur. Bukan mencetak generasi tangguh, melainkan generasi hancur.
……………….
h) Sub Judul
Sub judul ini berfungsi sebagi alat jika artikel tersebut memiliki banyak cabang pembahasan. Meskipun ada juga penulis yang tidak memakai sub judul, namun bagi penulis pemula agar tulisannya tetap terstruktur, maka memerlukan adanya sub judul.
Sesuai dengan namanya, sub judul artinya bagian dari judul. Artinya, jika kalian memakai sub judul, maka setiap sub judulnya tidak bisa menyimpang dari pembahasan judul. Sebab, antara judul dan sub judul adalah satu kesatuan yang utuh.
i) Kesimpulan
Kesimpulan ini menjadi akhir sebuah tulisan. Kesimpulan yang berisi pengulangan poin penting pembahasan, bukan mencopy pembahasan di atas. Dalam penulisan artikel, kesimpulan ini penting dilakukan. Sebab, penulis yang malas membaca, maka dia akan membaca kesimpulannya. Setidaknya, tulisan artikel kita tetap dibaca meskipun hanya kesimpulan saja.
3. Kesalahan Cara Menulis Artikel
Di sini saya akan menganilisis beberapa kesalahan penulis artikel pada umumnya. Kesalahan ini boleh kalian baca, tapi jangan sampai jatuh ke lubang kedua kalinya.
a) Tidak Terkonsep Sistematis
Di atas sudah saya jabarkan cara menulis artikel yang terkonsep. Hal paling penting tujuan konsep ini, tiada lain agar artikel yang kita buat enak dibaca dan memiliki susunan yang baik. Namun, kebanyakan penulis artikel pemula tidak mementingkan konsep. Yang penting nulis saja, salah atau tidak dianggap semuanya benar. Iya, jika penulis artikel professional, sudah mampu beradaptasi dan menyesuaikan konsep dalam pikirannya.
b) Terlalu Banyak Analisis daripada Data
Ini yang membedakan antara artikel dengan tulisan ilmiah lainnya. Tulisan artikel lebih dominan pada data, sementara analisisnya sedikit. Jika dipersentasekan, data 60% dan analisis 40%.
c) Typo atau Salah Ketik
Setiap penulis akan merasakan typo atau salah ketik. Biasanya, typo disebabkan oleh deadline tulisan yang dekat. Tanpa pikir panjang, dia tidak memeriksa tulisan artikelnya lagi. Makanya, teknik swasunting ini bagus untuk mengoreksi typo yang merajalela pada artikel kita.
Baca Juga: Teknik Swasunting Karya Meraih Kesempurnaan Tulisan
4. Kesimpulan
Pada dasarnya cara menulis artikel tidak jauh berbeda dengan tulisan lainnya. Hanya terletak pada konsep strukturalnya saja. Namun, meskipun konsep strukturalnya sudah dilakukan, pasti ada-ada saja kesalahan yang dibuat, seperti typo, tidak sistematis dan lainnya. Maka, materi Panduan Cara Menulis Artikel untuk Pemula sangat cocok bagi penulis artikel yang ingin belajar.
Qiey Romdani. Materi ini disampaikan dalam Pelatihan Menulis Artikel yang diadakan Training Elang Literasi pada tanggal 05-07 Juli 2020
You must be logged in to post a comment.