Cara Mengatasi Kendala Menulis Puisi untuk Pemula, Wajib Kamu Tahu!

Pertnyaannya, bagaimana cara mengatasi kendala menulis puisi untuk pemula? Setiap penulis apa pun termasuk puisi memiliki kendala tersendiri. Kendala ini disebabkan banyak hal, mulai faktor internal atau eksternal. Faktor internal melalui malas, minim ide, dan sebagainya. Faktor eksternal melalui tempat yang tidak nyaman, kurang kondusif, dan sebagainya.

Oleh karena itu, saya menyajikan materi tentang Cara Mengatasi Kendala Menulis Puisi untuk Pemula. Materi ini sudah saya sampaikan dalam seminar literasi online  pada tanggal 05 April 2020 yang diselenggarakan oleh komunitas Menulis Literacy Indonesia.

Adapun materi ini sudah saya alami dan didukung beberapa pengalaman orang lain yang dapat membantu mengatasi kendala menulis untuk pemula. Sebab, menulis pada umumnya adalah sebuah hobi. Dari hobi akan mendapatkan uang. Maka, bukan hal mustahil lagi, banyak orang yang berkecimpung dalam dunia literasi, namun mereka mengalami kendala.

Berikut beberapa cara mengatasi kendala menulis puisi untuk pemula, di antaranya:

1. Minim Ide

Biasanya para penulis pemula banyak yang menemui kendala ini. Padahal niat sudah ada, tapi jika seperti ini apa yang harus dilakukan?

Kendala Menulis Puisi minim ide

Kalian bisa kok menulis puisi dengan tema kehidupan sehari-hari. Bagaimana maksudnya? Kita bisa mengambil kegiatan yang biasa dilakukan atau yang saat itu sedang kita lakukan, seperti minum kopi, sarapan, atau saat sedang memandangi senja.

Yang kedua, curahkan isi hati kalian. Mungkin saat kalian sedang bingung, merasa jatuh cinta, atau saat sedang marah pun bisa menjadi acuan dalam kalian menulis puisi. Bagi kalian yang masih susah menulis, ada cara lain kok agar kalian

2. Malas

Nah, untuk yang satu ini adalah satu jenis kendala sekaligus penyakit yang sangat berbahaya. Malas tidak hanya menyerang penulis pemula, tetapi juga mereka yang sudah sering melakukan aktivitas menulis. Namun, mengapa mereka yang sudah terbiasa menulis bisa mengatasi masalah yang satu ini?

Kuncinya ada di tujuan. Kita menulis harus ada tujuan. Mengapa? Nggak mungkin dong kalau kita memulai suatu kegiatan atau kerja apapun tanpa ada tujuan yang jelas. Misalnya saja kalian mau menjahit baju. Tujuannya apa sih? Pastinya agar baju itu bisa kalian pakai, bukan?

Baca Juga: Menulis dan Mendalami Karakter Puisi

Begitu juga dengan menulis puisi ini. Kalian harus punya tujuan awal. Entah itu ingin membuat buku antologi, ingin memposting di media sosial, ingin mengikuti lomba, atau apapun itu tujuannya yang pasti harus ada tujuan yang jelas.

Seperti jawaban kalian tadi ya. Motivasi dalam menulis puisi. Itu sudah sangat bagus untuk kalian.

Dengan adanya tujuan ini diharapkan kalian bisa terus mengingat alasan kalian menulis itu apa. Sehingga, kalian bisa mengatasi rasa malas yang sewaktu-waktu bisa menyerang kalian.

3. Susah Menuangkan Ide

Jika seperti ini bagaimana solusinya? Ingat satu hal, tulis apa saja yang ada dalam pikiran kita. Jika yang objek yang kita pikirkan banyak, pilih salah satu. Lalu, mulailah menulis senyaman kalian.

Ketiga kendala menulis puisi di atas adalah yang paling banyak dialami para penulis, termasuk saya. Kita biasanya mengenalnya dengan sebutan writer block.

Setelah kita mengetahui kendala menulis puisi di atas, maka perlu kita menemukan solusinya. Di sini saya sudah menyiapkan beberapa solusi yang dapat kalian lakukan, di antaranya:

1. Menumbuhkan Semangat Menulis

Kak, kalau masih malas nulis gimana? Terkadang, ada-ada aja masalahnya kalau mau nulis. Meskipun udah sekuat tenaga memperjuangkan tujuan. (Sekuat tenaga kayak memperjuangkan si doi ya)

Iya sih, terkadang kalau malas pakai kuadrat ada-ada aja alasannya untuk nunda nulis. Sekali pun masih ingat dengan tujuan awal nulis puisi, tetapi apa daya diri ini yang hanya manusia biasa. Menumbuhkan semangat menulis ini salah satu alternatif yang paling banyak dilakukan untuk mengatasi kendala menulis puisi.

Baca Juga: Menulis: Salurkan hobi, datangkan uang

Tenang, semua semua masalah kendala menulis puisi ada solusinya kok. Penjelasan berikutnya akan ada hubungannya ya dengan menumbuhkan semangat menulis puisi.

Seperti yang sudah saya katakan tadi, bahwa seminar sesi 1 ini tipikalnya sharing motivasi sekaligus tips menulis puisi. Saya biasanya menggunakan aspek SENAM dalam menulis puisi.Menulis puisi senam? Apa sih maksudnya? Itu lho menulis puisi yang mengutamakan aspek “SENang, mudAh, dan nyaMan.”

Senang yang dimaksud di sini bukan berarti kita harus dalam keadaan “baik-baik saja/ tidak dalam keadaan buruk” ya. Senang yang dimaksud di sini adalah saat kita ingin mencurahkan perasaan dalam bentuk puisi. Kita lakukan karena memang karena butuh menulis puisi. Mungkin sebagai media mencurahkan isi hati atau sedang membuat tugas dari guru.

Mudah dalam artian menulis puisi tidak harus ribet. Terkadang kita memikirkan mau menulis puisi yang banyak diksi. Yang wow sampai kita sendiri mencari banyak referensi dan ingin menulis puisi sesuai gaya penulis favorit.

Yang jadi pertanyaannya, apakah semua itu diperlukan? Menggunakan diksi itu bagus. Mencari referensi dari membaca karya penulis atau penyair lain juga bagus. Namun, masalahnya ada di diri kita yang ingin meniru gaya menulis si penulis favorit, dengan tujuan ingin mendapatkan hasil yang sama bagusnya dengan karya mereka.

Sebenarnya yang membuat puisi mereka indah tidak sekadar rangkaian diksi yang mampu menyihir dan membuat kita takjub saat membacanya. Melainkan juga dari sisi ciri khas mereka dalam menulis puisi.

Setiap orang mempunyai ciri khas masing-masing. Ada kok mereka yang puisinya sederhana, tidak banyak diksi, tetapi menang dalam perlombaan. Namun, ada juga mereka yang penggunaan diksinya bagus, juga menang. Jadi, kuncinya adalah kita harus mempertahankan ciri khas kita dalam menulis puisi.

Nyaman dalam hal ini nyaman mengandung banyak artian. Nyaman saat mencurahkan ide, nyaman dalam merangkai diksi, nyaman bagaimana kita memosisikan diri saat menulis puisi. Dan ternyata menurut penelitian saya terhadap teman-teman mereka butuh tempat dan suasana yang nyaman dalam mencurahkan ide saat menulis puisi.

Pertanyaannya,  bagaimana tempat dan suasana yang nyaman untuk menulis puisi?

Kalau masalah kenyamanan itu tergantung individu masing-masing ya. Tidak bisa disamakan. Ada yang suka menulis puisi di tempat yang sepi. Namun, ada juga mereka yang fine-fine aja ketika menulis puisi di keramaian. Justru malah membuat si penulis mendapatkan banyak ide. Ada penulis yang suka ditemani dengan secangkir kopi / teh saat menuangkan ide. Namun, ada juga penulis yang berkutat dengan buku-buku puisi orang lain guna memberikan referensi untuk mereka. Ada penulis yang suka menulis puisi di dalam ruangan, misalnya di kamar.

Namun, ada juga penulis yang suka menulis puisi di luar ruangan, seperti di taman. Ya, menurut mereka sih biar bisa menghirup udara segar dan menjadikan pikiran lebih terbuka dengan melihat ruangan tanpa sekat seperti itu.

Intinya, semua cara-cara tersebut tergantung pribadi si penulis ya dalam mengatasi kendala menulis puisi. Kita tidak bisa memaksakan kepada mereka harus meniru gaya kita saat menulis puisi.

Setelah kita membahas banyak hal tentang kendala dan tips menumbuhkan puisi, ada satu pertanyaan lagi nih yang mesti harus dicari pembahasannya. Kenapa sih harus puisi yang menjadi pokok pembahasan di seminar nasional online ini? 

Kenapa Harus Puisi?

Kenapa sih di zaman sekarang masih banyak yang suka puisi? Apalagi puisi identik dengan rayuan para bujangga zaman dahulu. 

Termasuk saya adalah penggemar puisi. Sebenarnya banyak alasan mengapa puisi itu dipilih menjadi topik utama di seminar online ini. Salah satunya puisi banyak disukai semua orang dan dari berbagai golongan.

Tidak percaya?

Cara mengatasi kendala menulis puisi

Bahkan, saat sesi perkenalan yang dimulai tadi malam, saya melihat peserta yang masih belia. Usianya 11 tahun. Hebat sekali bukan daya tarik puisi? Maka dari itu, banyaknya orang yang suka dan ingin belajar lebih banyak mengenai puisi, kami adakan seminol yang membahas tentang puisi.

Kali ini, saya akan membeberkan beberapa alasan mengapa orang suka  dengan puisi.

1. Puisi itu Medianya Mencurahkan Isi Hati

Betul apa betul? Buktinya banyak penyair Indonesia yang memanfaatkan puisi sebagai medianya mencurahkan isi hati atau bahasa gaulnya curhat. Seperti puisinya Sapardi Djoko Damono yang mengisahkan cinta, Chairil Anwar yang mengisahkan kehidupan, dll.

2. Orang Penyuka Puisi Identik Dengan Penyayang

Bener nggak sih? Jika kita teliti sampai ke akar-akarnya, orang menulis puisi itu selalu menggunakan perasaan. Dia bermain rasa untuk mengolah kata yang nanti dirangkainya menjadi sebuah puisi yang indah.

Mereka yang terjun dalam dunia puisi kebanyakan mengolah peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan diri mereka atau lingkungan menjadi sebuah puisi. Dengan kata lain, mereka tidak sekadar menuangkan mentah-mentah peristiwa tersebut hingga jadilah kalimat yang panjang penyusunannya. Namun, peristiwa tadi mereka olah sebagaimana bentuknya hingga jadi karangan indah.

Begitu juga dengan mereka yang menulis puisi mengandalkan imajinasi. Tidak selamanya kita menulis puisi sesuai apa yang terjadi di kehidupan nyata, bukan? Terkadang kita juga merasa bosan dan memilih untuk berimajinasi. Tentu imajinasi liar yang mereka tuangkan ke bentuk puisi juga butuh sinkronisasi antara hati dan pikiran mereka.

Sehingga, mereka mempunyai jiwa yang lembut karena terbiasa bersatu dengan diksi-diksi indah. Dengan begitu, pembiasaan diri mereka dalam berkomunikasi media tulisan melatih mereka bagaimana berkomunikasi dengan orang lain. Yang artinya, penuh kelembutan dalam penyampaian dan pemberlakuannya.Tidak heran jika mereka tipikal orang yang penyayang.

3. Puisi Adalah Medianya Terapi

Menulis puisi adalah salah satu bentuk mengekspresikan diri. Kita menuangkan apa yang dirasakan ke dalam bentuk tulisan. Padahal, menulis sendiri banyak sekali manfaatnya. Apalagi tulisan tangan. Dengan menulis kita bisa berlatih sabar, apalagi menulis puisi yang butuh menyelaraskan diksi satu dengan yang lainnya. Sabar dan pengungkapan emosi atau ekspresi diri inilah yang nantinya akan membuat diri seseorang menjadi lebih tenang dan lega.

4. Puisi Adalah Simbol Cinta 

Siapa sih yang nggak baper ketika dikirimin puisi sama orang? Apalagi yang ngirim puisi lagi PDKT sama cewek.

Emang ada ya zaman sekarang yang merayu cewek pakai puisi? Jangan salah, justru puisi semakin digemari di zaman milenial ini. Puisi identik dengan pembawaan seseorang yang halus. Mereka yang suka bergelut dengan puisi cenderung pembawaan dirinya lemah lembut. Sehingga, rasa itulah yang nanti akan ditransfer ke orang lain yang menimbulkan perasaan suka dan menikmati.

5. Puisi Melatih Keterampilan Menulis dan Berbicara

Sudah kita ketahui bahwa menulis puisi diperlukan keselarasan diksi dan mementingkan unsur lain seperti, Rima yang berfungsi memperindah puisi. Mereka yang terbiasa menulis puisi akan semakin mudah dalam mengolah kata-katanya. Dan biasanya, orang yang suka menulis puisi akan belajar membaca puisi juga. Membaca puisi tidak bisa asal-asalan. Ada beberapa teknik yang harus dikuasai sehingga akan enak didengar saat membacakannya.

Kesimpulan Materi Cara Mengatasi Kendala Menulis Puisi

Kendala Menulis Puisi untuk Pemula di atas dapat kita ketahui dan bandingkan dengan manfaat yang didapatkan. Terkadang manusia tidak sadar, bahwa menulis puisi citraan ekspresi diri sendiri. Selain itu, dapat mengasah otak agar lebih cerdas dan kreatif. Sebab puisi adalah media meditasi antara seorang Hamba dengan Tuhan.

Satu Quote Teruntuk Sahabat Mli

Teruslah berkarya selagi hati bisa merasakan, pikiran masih bisa diajak berkompromi, dan tangan kaki yang masih bisa digerakkan. Karena muda atau tua, tidak ada halangan untuk berkarya dan  menggoreskan nama di daftar sejarah.

 

Pembicara: Wilis Purbo Ningrum

 

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.

Related Articles
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:55 AM - Ruang Sekolah
Feb 9, 2024, 7:03 PM - Hazna Lilianne
Feb 6, 2024, 6:34 PM - Nadira Griselda Ozora
Penulis

Admin Ruang Sekolah

Tulisan Baru
Feb 19, 2024, 12:11 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:09 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:05 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 12:03 PM - Ruang Sekolah
Feb 19, 2024, 11:59 AM - Ruang Sekolah