Media sosial begitu familiar saat ini dari kalangan anak-anak sampai dewasa sudah mengenal media sosial. Keberadaan media sosial, seperti Facebook, Twitter WhatsApp dan lainnya langsung atau tidak langsung juga mendatangkan berita hoax.
Berita seperti ini bagi belum mengetahuinya akan mudah terpengaruh apalagi orang belum dewasa di bawah umur 17 tahun. Oleh karena itu, bila mendapat berita baru yang tidak jelas asal-usulnya lebih baik disikapi dengan bijak.
Salah satu cara menyikapi berita hoax, yaitu tidak perlu ditanggapi secara serius berita tersebut. Cara ini, adalah cara yang tepat menghadapi maraknya berita hoaks yang begitu fenomenal akhir-akhir ini. Bijak menyikapi hoaks juga menjadi cara lain yang sederhana menghadapi berita yang tersebar di media sosial.
Baca Juga: Peran Teknologi dalam Strategi Dakwah Islam
Cara seperti itu menjadi sikap yang baik, meski terkadang sulit dilakukan oleh sebagian orang. Hanya orang yang bersikap dewasa dan bijaksana yang bisa memahami dan mengambil hikmah dibalik sebuah kabar berita yang disebut hoaks.
Terlepas itu semua media sosial selama ini sebagai tempat dan wadah
untuk berbagi cerita lewat foto, tulisan hingga video melalui fitur- fitur kekinian yang ada di applikasi media sosial seperti: Facebook, Twitter, Whatsapp, Line, Instagram , dan beberapa media sosial lainnya.
Fitur- Fitur kekinian yang ada di applikasi media sosial ini memudahkan para pengguna untuk menyebar dan berbagi cerita pada para pengguna media sosial yag lainnya secara cepat. Media sosial sebagai tempat asyik berbagi foto, tulisan dan video dengan segala kemudahannya sehingga media sosial ini menjadi tempat paling cepat menyebarkan informasi atau berita dikalangan masyarakat.
Berita yang tersebar dimedia sosial tak terbendung lagi dan berita yang ada di media sosial demikian cepat tersebar daripada berita yang merupakan fakta. Berita yang tersebar di media sosial belakangan ini menjadi berita yang menarik dan bisa jadi. karena sifatnya kontroversial yang sengaja dibuat-buat sedemikian rupa agar berita yang ada dibuat media sosial terkenal di kalangan masyarakat.
Berita yang ada di media sosial demikian fenomenal dan tidak main- main. Namun, faktanya berita beredar di media sosial tersebut ternyata berita bohong atau fitnah yang tujuannya menjatuhkan satu sama lain dan tak lain ingin mengadu domba. Berita yang fenomenal tersebut ternyata fitnah terus terjadi hingga perdebatan sengit yang tidak ada akhirnya.
Berita hoaks yang demikian masif tersebut membuat masyarakat pun dibuatnya kabur dalam menilai mana berita yang benar dan mana berita yang salah.
Berita hoaks memiliki kekuatan yang luarbiasa salah satunya terletak pada judul beritanya yang kontroversial. Judul berita kontroversial sudah barang tentu menarik perhatian khalayak dan tanpa melihat isinya terlebih dahulu terkadang berita hoaks tersebut berhasil menjadi trending topic di media sosial .
Namun, yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh sebagian orang terkadang dalam menyebarkan informasi. Informasi yang disebar ke berbagai media sosial baik bentuk foto, video dan tulisan ke media sosial tanpa selektif .Sebuah berita yang tersebar ke berbagai media sosial tersebut tanpa selektif dalam memilih dan memilah sebuah berita.
Hal ini bisa menjadi berita yang menyesatkan berupa berita bohong atau disebut hoaks .Media sosial disebut- sebut sebagai tempat paling banyak menjadi sumber hoaks atau berita bohong. Media sosial ini juga disebut paling tinggi menyebarkan hoaks dibanding media lainnya, sebab media sosial tidak bisa disaring.
Siapapun dapat bisa membuat berita atau Informasi yang menyesatkan dengan manipulasi sedemikian rupa seperti: foto, tulisan maupun video yang tidak sesuai faktanya hingga menjadi fenomena di media sosial.
Baca Juga: Peran Teknologi dalam Strategi Dakwah Islam
Biasanya yang membuat dan menciptakan hoaks, berita bohong adalah kelompok atau individu yang tidak menyukai suatu kebijakan tertentu, bahkan di antara mereka mampu mengalihkan isu dari peristiwa perselisihan yang terjadi saat itu sebagai pemicunya, kemudian timbullah berita yang menyesatkan yang disebut hoaks.
Hoaks atau berita palsu akhir-akhir ini demikian marak di media. Media yang satu ini dibilang baru sebagai tempat penyebar hoaks. Bukan lagi di media visiual televisi, media massa koran ataupun media radio melainkan media baru yaitu media sosial.
Keadaan seperti ini tidak semua mampu menahan diri dalam menyikapi setiap kabar atau berita. Sikap yang tidak sabar, tidak selektif dan tidak bijak menyikapi setiap berita yang diterima hingga menimbulkan isu atau berita yang menyesatkan dan terjadilah kerusuhan seperti akhir-akhir ini.
Tidak dengan sikap emosi dan egois yang tinggi menyikapi setiap kabar berita yang diterima tanpa jelas sumbernya dari mana. Menyikapi setiap berita dan isu di media sosial yang tidak jelas sumbernya dengan cara bijak sikapi berita hoaks mulai dari sikap menahan diri, bijak, sabar dan selektif menjadi cara yang sederhana menyikapi setiap kabar dan berita. Cara ini bisa menjadi alat penyelamat dari korban berita palsu atau hoaks.
You must be logged in to post a comment.