Budaya gotong royong salah satu kebiasaan atau tradisi masyarakat di Indonesia sejak dahulu. Tradisi gotong royong telah mengakar dalam kehidupan masyarakat yang telah berlangsung turun temurun sampai kini.
Tradisi gotong royong di setiap daerah di Indonesia memiliki kebiasaan dan ciri khas yang berbeda. Kebiasaan masyarakat setempat seperti ini telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari.. Hal ini sebagaimana yang dilakukan masyarakat Minahasa, tepatnya di Desa Kumelebuai, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Di Desa ini masyarakat memiliki kebiasaan gotong royong atau kerja bakti yang disebut Mapalus. Kegiatan Mapalus diawali dengan kegiatan gotong royong membuka jalan perkebunan terhubung dengan jalan utama beraspal yang digunakan akses pengangkutan hasil perkebunan.
Masyarakat Desa Kumelembuai terlihat semangat gotong royong membuka jalan perkebunan. Sebagian kaum Laki- laki membersihkan semak belukar, meratakan tanah menggunakan cangkul, sekop dan sejumlah parang. Sedang kaum perempuan tengah asyik menyiapkan makanan dan minuman disekitar lokasi, yang disantap saat istirahat siang.
Konon kabarnya, Kegiatan Mapalus telah berlangsung sejak 15 tahun digelar Gereja Bukit Zaitun di setiap masa liburan. Kegiatan mapalus disebut tidak terbatas pada program gereja. Kini aktifitas mapalus berkembang lebih fokus pada kegiatan sosial, seperti membuka jalan kebun, musibah sampai perkawinan.
Kegiatan lain dalam budaya mapalus, yaitu di acara perkawinan ataupun dilanda musibah, biasanya masyarakat setempat membantu dengan cara pembiayaan dan memasak. Mapalus menjadi kegiatan yang bermakna saling membantu sejak dulu kala dalam masyarakat Minahasa. Mereka juga melakukan ini saat ada pesta perkawinan atau ketika ada warga yang mengalami musibah.
Warga umumnya membantu dalam bentuk pembiayaan dan memasak dengan ikhlas tanpa pamrih membuat kegiatan seperti ini menarik sebagian besar untuk terlibat dalam budaya gotong royong Mapapus. Itulah mengapa budaya gotong royong Mapalus di Deaa Kumelebuai, Kota Tomohon, Sulawesi Utara bertahan sampai sekarang.
You must be logged in to post a comment.