Kupandang indahnya mentari pagi
Di balik jendela yang melintas di sela-sela dedaunan
Kunikmati hangatnya yang bersua,
Hingga mawar kuning di tepi sumur mulai mekar dengan keindahannya.
Kenapa?
Mentari yang kunanti kini tidak terbit lagi
Kubuka jendela tidak ada lagi kehangatan
Mawar kuning di tepi sumur
Kini telah layu dan hampir mati.
Kenapa?
Setelah kuyakin bahwa kau yang kunanti
Lidah memang tak bertulang
Mampu menceritankan manisnya kesedihan tanpa batas
Kini pupus sudah harapanku selama ini
Imajinasi dua tahun lagi untuk mengembalikan tulang rusuk yang telah kau curi itu,
Hanya imajinasi yang tak berimajinasi.
Moment pemindahan tali berharga
Tepat lima sentimeter di depan wajah manismu
Yang kunanti hanyalah sebuah hayalan
Bagaikan kupu-kupu yang tidak bersayap
Indah namun tidak untuk kunikmati.
Tetap tersenyumlah!
Duhai kau sang pencuri tulang rusukku
Kunanti cerita indah di tepi Pantai Tak Berombak.
Maros, 12 Mei 2020
You must be logged in to post a comment.